Entri Populer

Minggu, 29 April 2012

Chan Story (part 1)

Well, ini adalah blog pertama saya yang acak-acakan. Mungkin hari ini masih kosong, tapi suatu saat nanti akan diisi dengan berbagai hal yang saya rasa pantas untuk dibagikan.

Apa yang pertama terlintas saat saya membuat blog ini? Jawabannya, saya ingin mencurahkan apa yang saya rasakan, rasa yang tidak dapat saya ungkapkan kepada orang lain, sebuah perasaan abstrak yang kadang tidak dapat dimengerti oleh siapapun.  
Saya dikenal sebagai seorang pendiam, tidak begitu menarik (menurut saya), mempunyai hobi aneh (suka menyendiri dan menangis), dan sangat suka memutarbalikkan sesuatu. Ketika sedih saya akan berubah seperti manusia yang paling bahagia di dunia, dan sebaliknya. Tidak semua tahu topeng yang saya kenakan untuk menutupi semua kesedihan yang saya rasakan. Saya terlalu takut untuk menghadapi hidup yang saya rasa terlalu keras, bahkan kadang airmata pun tak sanggup menggambarkan kesedihan macam apa yang saya alami.


Rasanya memang sakit jika harus menanggung segala sesuatu seorang diri. Itulah yang sering saya lakukan. Alasannya mudah saja. Saya tidak ingin memusingkan banyak orang dengan berbagai masalah yang saya alami. Saya lebih suka menyimpan semua itu dalam-dalam sehingga bila sakit hanya saya yang merasakan sakitnya.


Beberapa hal yang saya pelajari dalam 'drama' yang saya jalani setiap hari:
-kadang kau akan berubah menjadi sangat bodoh ketika tahu sesuatu yang kau inginkan tidak akan pernah kau capai.
-kadang cinta tidak begitu membutuhkan usaha keras untuk dipertahankan. Jika kau percaya dan tetap berpegang pada apa yang menjadi keinginan hatimu, semua seakan-akan nyata. Yang harus kau lakukan adalah, menunggu.
-seseorang pernah mengatakan bahwa semua yang terjadi dalam hidup ini tidak ada yang namanya kebetulan, semua adalah takdir.

Memang sepertinya ironis dengan kata menunggu. Apa kau telah yakin dengan hasil akhir nanti yang akan kau terima? Apa semua akan berjalan sesuai dengan yang kau inginkan? Tidak semudah itu. Dan itulah yang saya rasakan selama ini. 
Dalam beberapa saat rasanya kau ingin menyerah saja, untuk apa bertahan dengan sesuatu yang tidak pasti? Mungkin pertanyaan semacam itu banyak kali mengahantui pikiran tapi..........entahlah. Beruntungnya semua hal omong kosong yang kadang menyakitkan malah memperkuat apa yang menjadi keinginan hati dan ingin saya wujudkan satu saat ini.


Semua 'drama' diatas berawal ketika saya mengenal seorang bodoh. Ya, saking bodohnya kadang dia berubah menjadi sangat menjengkelkan. Dia tidak memahami dengan betul suatu keadaan, lebih sering bertingkah masa bodoh dan cuek. Memang melelahkan jika harus berurusan dengan orang macam ini, tapi saya yahu itu adalah bagian dari proses. Perasaan saya terhadap si bodoh terlalu kuat, sehingga hal apapun akan saya lakukan agar ia tidak akan pernah menjauh, walau pada kenyataanya saya tahu itu semua sia-sia. Dia merasa tidak cukup baik, entahlah. Tapi saya merasa segala sesuatu adalah sempurna.
Sampai detik ini, dia selalu memberikan hal-hal 'aneh' yang membuat saya semakin ingin mengokohkan perasaan ini. Apakah itu baik? Mungkin iya, mungkin tidak. Bisa saja suatu saat nanti si bodoh ini bisa menyadari semua dan bisa bertingkah 'normal'.


"Ketika kau menyukai seseorang, kau akan mengalami kesulitan untuk berbicara atau berhubungan lebih dekat dengannya", adalah salah satu kutipan yang saya ambil dari sebuah koleksi komik yang saya punya. Hmmm...ada benarnya juga. Bahkan yang saya rasakan mungin lebih parah dari itu. Kami sama sekali tidak berkomunikasi seperti biasanya jika berada di depan orang banyak. Tapi secara tak langsung (dengan menggunakan ponsel), dia seperti orang yang terlalu dekat. Saya tidak mengerti tapi di beberapa saat ini sering membuat saya seperti orang bodoh. Apa yang saya lakukan?... Semua itu tidak nyata, semua hanya untuk kesenangan beberapa menit saja... Dan itu benar.


>>>will be continued soon...